Sabtu, 27 Mei 2017

Animasi Stop Motion Bagian 2

Pada tahun 1902, sebuah film berjudul Fun in a Bakery Shop
menggunakan trik stop-motion dalam adegan memahat petir. Seorang
maestro trik film bernama Georges Méliès menggunakan stop motion untuk
menghasilkn efek huruf-huruf judul yang bergerak dalam salah satu film
pendeknya, namun tidak pernah mengeksploitasi lebih lanjut teknik tersebut
dalam film-filmnya yang lain. [dubious – discuss]. The Haunted Hotel (1907)
merupakan salah satu film stop-motion lain yang dibuat oleh J. Stuart
Blackton, dan merupakan sukses besar ketika dirilis. Segundo de Chomón
(1871–1929), dari Spanyol merilis El Hotel Eléctrico sesaat berikutnya pada
tahun yang sama dan menggunakan teknik yang sama seperti film
Blackton. Pada tahun 1908, A Sculptor's Welsh Rarebit Nightmare dirilis ,
demikian juga The Sculptor's Nightmare, sebuah film oleh Billy Bitzer.
Seorang animator Itaia bernama Roméo Bossetti memukau penontonnya
dengan animasi objeknya berjudul tour-de-force, The Automatic Moving
Company pada tahun 1912. Seorang pionir stop-motion eropa bernama
Wladyslaw Starewicz (1892–1965), menganimasikan animasi stop motion
berjudul The Beautiful Lukanida (1910), The Battle of the Stag Beetles
(1910), The Ant and the Grasshopper (1911).
Salah satu film animasi stop motion kategori clay animation yang pertama
films berjudul Modelling Extraordinary, yang memukau penontonnya pada
tahun 1912. Pada bulan desember 1916 dibawakanlah episode pertama
Willie Hopkins' dari 54 episode "Miracles in Mud" ke layar lebar. Pada bulan
December 1916, aniamator perempuan pertama bernama, Helena Smith
Dayton, memulai eksperimen dengan clay stop motion. Beliau merilis film
pertamanya pada tahun 1917 yang merupakan adaptasi dari drama karya
William Shakespeare yaitu Romeo and Juliet.
Pada pergantian abad, ada animator lain dikenal dikenal sebagai Willis O
'Brien (dikenal sebagai O'bie). Karyanya pada The Lost World (1925)
sangant terkenal, tapi dia paling dikagumi karena karyanya pada King Kong
(1933), sebuah tonggak film-filmnya dimungkinkan oleh animasi stop motion.
Anak didik O'Brien dan penerus akhirnya di Hollywood adalah Ray
Harryhausen. Setelah belajar di bawah O'Brien pada film Mighty Joe Young
(1949), Harryhausen melanjutkan untuk menciptakan efek untuk
serangkaian film sukses dan tak terlupakan selama tiga dekade berikutnya. �

Load disqus comments

0 komentar